Rabu, 29 Juli 2015

6. Bimbingan Dan Konseling

 

A.   Definisi Bimbingan Dan Konseling

Diantara berbagai disiplin ilmu, yang memiliki kedekatan hubungan dengan konseling adalah psikologi, bahkan secara khusus dapat dikatakan bahwa konseling merupakan aplikasi dari psikologi, terutama jika dilihat dari tujuan, teori yang digunakan, dan proses penyelenggaraannya. Oleh karena itu telaah mengenai konseling dapat disebut dengan psikologi konseling (counseling psychology).

Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa latin yaitu counselium, artinya ”bersama” atau ”bicara bersama”. Pengertian ”berbicara bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan antara konselor (counselor) dengan seseorang atau beberapa klien (Counselee). Dengan demikian counselium berarti, ”people coming together to again an understanding of problem that beset them were evident”, yang ditulis oleh Baruth dan Robinson (1987:2) dalam bukunya An Introduction to The Counseling Profession.

Carl Rogers, seorang psikolog humanistik terkemuka, berpandangan bahwa konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang bertujuan untuk melakukan perubahan self (diri) pada pihak klien. Pada intinya Rogers dengan tegas menekankan pada perubahan system self klien sebagai tujuan koseling akibat dari struktur hubungan konselor dengan kliennya.

Ahli lain, Cormier (1979) lebih memberikan penekanan pada fungsi pihak-pihak yang terlibat. Mereka menegaskan konselor adalah tenaga terlatih yang berkemauan untuk membantu klien. Pietrofesa (1978) dalam bukunya The Authentic Counselor, sekalipun tidak berbeda dengan rumusan sebelumnya, mengemukakan dengan singkat bahwa konseling adalah proses yang melibatkan seorang profesional berusaha membantu orang lain dalam mencapai pemahaman dirinya, membuat keputusan dan pemecahan masalah.

1. Konseling Sebagai Proses

Konseling sebagai proses berarti konseling tidak dapat dilakukan sesaat. Butuh proses yang merupakan waktu untuk membantu klien dalam memecahkan masalah mereka, dan bukan terjadi hanya dalam satu pertemuan. Permasalahan klien yang kompleks dan cukup berat, konseling dapat dilakukan beberapa kali dalam pertemuan secara berkelanjutan.

2. Koseling Sebagai Hubungan Spesifik

Hubungan antara konselor dan klien merupakan unsur penting dalam konseling. Hubungan koseling harus dibangun secara spesifik dan berbeda dengan hubungan sosial lainnya. Karena konseling membutuhkan hubungan yang diantaranya perlu adanya keterbukaan, pemahaman, penghargaan secara positif tanpa syarat, dan empati.

3. Konseling adalah Membantu Klien

Hubungan konseling bersifat membantu (helping). Membantu tetap memberikan kepercayaan pada klien dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan mereka. Hubungan konseling tidak bermaksud mengalihkan pekerjaan klien pada konselor, tetapi memotivasi klien untuk lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan mengatasi masalahnya.

4.Konseling untuk Mencapai Tujuan Hidup

Konseling diselenggarakan untuk mencapai pemahaman dan penerimaan diri, proses belajar dari perilaku adaptif, dan belajar melakukan pemahaman yang lebih luas tentang dirinya yang tidak hanya membuat ”know about” tetapi juga ”how to” sejalan dengan kualitas dan kapasitasnya. Tujuan akhir konseling pada dasarnya adalah sejalan dengan tujuan hidupnya yang oleh Maslow (1968) disebut aktualisasi diri.

Sedang dalam Webster’s third International Dictionare kata guidance mempunyai beberapa arti, yaitu:

a.   the process of controlling the course of projectile (as a missile or bomber) aby a boult-in mechanisme.

b. The supertendence or assistance rendered by a guide (the build boy depended upon the guidance of his dog)

c. A program or service function to promote the adjustemen of special group (asor diliguente children or prisoners) chiefly trough psychological counseling or aparaisal.

d. Advice in choosing course, preparing for a focation or further education, or coping whit problems, given to student by a teacher or professional counselor.

Dari keempat arti kata guidance tersebut memberikan gambaran lengkap . Jones dalam bukunya yang berjudul principeles of guidance, merumuskan bimbingan sebagai berikut:

Guidance is the help given by one person to another in making intelegent and adjustment and in solvin problem.

Dalam definisi ini anak harus membuat pilihanya sendiri dan ia juga harus mampu memimpin diri sendiri secara bijaksana . menurut jhones, kemampuan mengadakan pilihann dan penyesuaian yang bijaksana tidak diperoleh dari pembawaan tetapi harus dipelajari dalam proses perkembanganya.

Mortensen dan Schmuller, dalam bukunya Giidence to day school (1978), merumuskan bimbingan (guidence) sebagai berikut  Guidence may by defined as that part or the total educational program that helps provide the personal opportunities and specializhed staf service by which each individual can develop to the fulls of this abilities and capacities in trem for the democraik idea.

Tercapainya bimbingan menuntut kerja sama yang baik antara staf sekolah, yaitu guru, konselor, dokter, perawat, pekerja social, psikologi, dan kepala sekolah.  Menurut L. Crow dan A. Crow definisi bimbingan adalah :  Guidance is accistence made avileble by personality qualified and adequately trained man or women to a individual of any age help him manage his own life activities, develop his owen point of view, make his own decisions, and his owen burders.

Mereka sangat menekankan pertolongan dari orang yang ahli dan terlatih, dengan tujuan agar individu mampu menolong dirinya sendiri, memutuskan sendiri, dan bertanggung jawab sendiri. Sthon dan Shertzer merumuskan bimbingan sebagai process of helping individuals to anderstendet themselves and their world. Dari semua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan memiliki kata-kata kunci dengan artinya sebagai berikut :

a. suatu proses , setiap fenomena yang menunjukkan kontinuitas perubhan melalui waktu atu serangkaian kegiatan dan dan langkah-langkah menuju ke suatu tujuan.

b.Suatu usaha bantuan, untuk menambah, mendorong, merangsang, mendukung, menyentuh, menjelaskan agar individu tumbuh dari kekuatan sendiri.

c.Konseli atau anak, individu yang normal yang membutuhkan bantuan dalam proses perkembangannya.

d. Konselor, indifidu yang ahli dan terlatih dan mau memberikan bantuan kepada konseli. Bantuan ini dapat berupa tem sepesialis seperti konselor, guru, psikolog, doctor,m perawat, dan administrasi sekolah.

Dan istilah guidance and counseling di Indonesia mengalami pendistorsian makna menjadi penyuluhan atau nasihat. Tetapi dalam praktek selanjutnya istilah penyuluan banyak digunakan oleh banyak bidang semisal penyuluhan pertanian, penyuluhan bencana dll, yang sama sekali berbeda makana dan artinya dengan counseling, maka untuk tidak terjadinya salah pemahaman, istilah counseling tersebut langsung diserap menjadi konseling.

Mengenai kedudukan dan hubungan antara bimbingan dan konseling terdapat banyak pendapat, salah satunya memandang konseling sebagai teknik bimbingan. Dengan kata lain, konseling berada dalam bimbingan . pendapat lain mengatakan bahwa bimbingan terutama memusatkan diri pada pencegahan munculnya masalah sementara konseling memusatkan diri pada pencegahan masalah yang dihadapi individu. Dalam pengertian lain, bimbingan sifat atau fungsinya preventive, sementara konseling kuratif atau korektif. Dengan demikian bimbingan dan konseling berhadapan dengan obyek garapan yang sama, yaitu problem atau masalah. Perbedaanya terletak pada titik berat perhatian dan perlakuan terhadap masalah tersebut.
Sedangkan obyek garapan masalah dalam bimbingan dan konseling adalah masalah-masalah psikologis, bukan masalah-masalah fisik. Kemudian fungsi atau kegiatan bimbingan dan konseling, lazimnya, seperti telah disebutkan oleh para ahli bukan hanya sekedar yang bersifat prventif dan kuratif saja, melainkan sebagai berikut :

a.fungsi preventif atau pencegahan, yakni mencegah timbulnya masalah pada seseorang.

b.Fungsi kuratif atau korektif, yakni memecahkan atau menanggulangi masalah yang sedang dihadapi seseorang.

c.Fungsi preventive dan developmental, yakni memelihara agar keadaan yang telah baik tidak menjadi tidak baik kembali, dan mengembangkan keadaan yang sudah baik itu menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar