PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
PRA SEKOLAH
Pengertian Bimbingan dan Konseling pada Anak Usia Dini
Menurut Crow and Crow (M. Surya, 1988:45) bimbingan
diartikan sebagai bantuan yang diberikan seseorang baik pria maupun wanita yang
memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang individu
dari setiap usia untuk menolongnya, mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya
sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri.
Ditinjau dari sudut orang tua kegiatan bimbingan dan
konseling pada anak usia dini dilakukan untuk:
a. Membantu
orang tua agar mengerti, memahami dan menerima anak sebagai individu,
b. Membantu
orang tua dalam mengatasi gangguan emosi pada anak yang ada hubungannya dengan
situasi keluarga dirumah,
c. Membantu
orang tua mengambil keputusan dalam memilih sekolah bagi anaknya sesuai dengan
taraf kemampuan kecerdasan, fisik dan indranya.
d. Memberikan
informasi kepada orang tua untuk memecahkan masalah kesehatan anak.
Fungsi Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini
a. Fungsi
pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu usaha bimbingan yang dilakukan
guru atau pendamping untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh tentang
aspek-aspek sebagai berikut:
1) Pemahaman
diri anak didik terutama oleh orang tua dan guru,
2) Hambatan
atau masalah yang dihadapi anak,
3) Lingkungan
anak yang mencakup keluarga dan tempat belajar,
4) Lingkungan
yang lebih luas diluar rumah dan diluar tempat belajar,
5) Cara-cara
penyesuaian dan pengembangan diri.
b. Fungsi
pencegahan
Fungsi pencegahan yaitu usaha bimbingan yang
menghasilkan tercegahnya anak dari berbagai permasalahan yang dapat mengganggu,
menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangan.
c. Fungsi perbaikan
Fungsi perbaikan adalah usaha bimbingan yang
menghasilkan terpecahnya berbagai permasalahan yang dialami oleh anak didik.
d. Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan
Yaitu usaha bimbingan yang menghasilkan terpeliharanya
dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Ruang lingkup bimbingan untuk Anak Usia Dini
a. Bimbingan
Pribadi dan Sosial
Bimbingan ini dapat membantu anak dalam memecahkan
masalah-masalah pribadi sosial.
b. Bimbingan
Belajar
Tujuan dan tugas pengembangan pendidikan melalui
kegiatan bermain sambil belajar yang mencakup pengembangan kemampuan dasar dan
pembentukan perilaku.
c. Bimbingan
karir
Bimbingan yang membantu anak dalam perencanaan,
pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir, seperti pemahaman terhadap
jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman
kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi secara sederhana.
Ciri Bimbingan dan Konseling Untuk Anak Usia Dini
Menurut Syaodih, E(2004) ada beberapa ciri bimbingan
dan konseling bagi anak usia dini yang dapat dijadikan rujukan bagi guru atau
pendamping, yaitu:
1. Proses
Bimbingan dan Konseling Harus Disesuaikan dengan Pola Pikir dan Pemahaman Anak
Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia
dini relatif cukup sulit untuk dilaksanakan. Kondisi ini terjadi bukan
disebabkan karna berbedanya langkah-langkah bimbingan, tetapi lebih disebabkan
oleh perbedaan karakteristik anak yang dibimbing.
2. Pelaksanaan
Bimbingan Terintegrasi Dengan Pembelajaran
Pelaksanaan bimbingan konseling dilaksanakan secara
bersama-sama dengan pelakasanaan pembelajaran, artinya guru atau pendamping
pada saat akan merencanakan kegiatan pembelajaran harus juga memikirkan
bagaimana perencanaan bimbingannya.
3. Waktu
pelaksanaan bimbingan sangat terbatas
Interaksi guru atau pendamping dengan anak relatif
tidak lama, rata-rata pertemuan dalam sehari hanya 2,5-3 jam.
4. Pelaksanaan
bimbingan dilaksanakan dalam nuansa bermain
Bermain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dunia anak dan bahkan dapat dikatakan tiada hari tanpa bermain. Bermain bagi
anak merupakan suatu aktivitas tersendiri yang sangat menyenangkan yang mungkin
tidak bisa dirasakan atau dibayangkan oleh orang dewasa.
5. Adanya
keterlibatan teman sebaya
Keterlibatan teman sebaya perlu dipertimbangkan guru
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling karena melalui teman sebaya upaya
mengatasi masalah khuisusnya masalah sosial emosi dapat dipandang sebagai cara
yang tepat untuk mengatasi masalah yang dialami anak.
6. Adanya
keterlibatan orang tua
Ketika anak sedang belajar di PAUD guru atau
pendamping berperan sebagai penganti orang tua. Mengingat permasalahan yang
dihadapi anak maka peran orang tua dalam membantu tumbuh kembang anak merupakan
suatu hal yang sangat penting.
7. Ruang
Lingkup Layanan Bimbingan
Bimbingan bagi anak usia dini terdiri atas 5 bentuk
layanan, yaitu :
a) Layanan
pengumpulan data
Layanan pengumpulan data dimaksudkan untuk menjaring
informasi-informasi yang diperlukan guru atau pendamping anak usia dini dalam
memahami karakteristik, kemampuan dan permasalahan yang mungkin dialami anak.
b) Layanan
informasi
Layanan informasi dimaksudkan untuk memberikan wawasan
dan pemahaman baik untuk anak maupun bagi orang tua. Untuk anak usia dini yang
relatif masih usia muda, masih sangat sedikit informasi atau pengetahuan yang
diketahui dan dipahami anak.
c) Layanan
Konseling
Proses konseling pada anak usia dini berbeda dengan
konseling yang dilakukan pada remaja atau orang dewasa. Layanan konseling
dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah seperti yang diungkapkan dalam
uraian terdahulu yaitu melakukan :
(1) Identifikasi masalah
(2) Diagnosis
(3) Prognosis
(4) Treatment, dan
(5) Evaluasi tindak lanjut
d) Layanan
penempatan
Layanan penempatan, yaitu layanan bimbingan yang
memungkinkan anak memperoleh penempatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan
potensinya.
e) Layanan
evaluasi dan tindak lanjut
Layanan evaluasi dan tindak lanjut merupakan layanan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanganan yang telah dilakukan guru atau
pendamping.
Syarat-Syarat Program Layanan
Menurut Syaodih (2004) dalam menyusun suatu program
bimbingan dan konseling pada anak usia dini, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Prinsip
dasar bimbingan dan konseling anak usia dini
Pelaksanaan bimbingan konseling pada anaka usia dini
tidak mengunakan waktu dan ruang tersendiri seperti halnya bimbingan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Nuansa bermain menjadi bagian dari
pelaksanaan bimbingan karena dunia anak adalah dunia bermain.
a.
Esensi bimbingan dan konseling
Dalam pelakasanaannya, bimbingan juga diarahkan untuk
membantu orang tua agar memiliki pemahaman dan motivasi untuk turut
mengembangkan kemampuan anak karena kelekatan anak usia dini terhadap orang tua
relative masih tinggi.
b.
Orientasi bimbingan dan konseling
Masa ini sering disebut sebagai masa “Golden Age” atau
masa keemasan karena pada masa ini anak sangat peka untuk mendapatkan
rangsangan-rangsangan.
c.
Konsep yang mendasari pelaksanaan
bimbingan dan konseling
Pelaksanaan bimbingan konseling pada anak usia dini
pada dasarnya berangkat dari pemahaman tentang pengembangan anak bahwa setiap
anak memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda.
d.
Bentuk layanan bimbingan dan
konseling
Istilah bentuk layanan bimbingan menunjuk pada jumlah
anak pada saat guru atau pendamping melakukan bimbingan. Bentuk layanan
bimbingan dapat dilakukan secara individual atau kelompok.
e.
Setting layanan bimbingan konseling
Pada anak usia dini dapat menggunakan seting
individual, kelompok dan klasikal. Setting ini digunakan sangat tergantung dari
kebutuhan layanan bimbingan.
2. Penyusunan
Program
Menurut Miller (Rochman Natawidjaja, 1998) program
bimbingan yang baik, yaitu program yang apabila dilaksanakan akan efesien dan
efektif. Program tersebut memiliki ciri, seperti :
a.
Program itu disusun dan dikembangkan
berdasarkan kebutuhan nyata dari para siswa disekolah yang bersangkutan
b.
Kegiatan bimbingan diatur menurut
skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa dan kemampuan
petugas
c.
Program dikembangkan
berangsur-angsur, dengan melibatkan semua tenaga pendukung disekolah dalam
merencanakannya
d.
Program itu memiliki tujuan yang
ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaanya.
e.
Program itu mencerminkan komunikasi
yang berkesinambungan diantara semua anggota staf pelaksanaannya
f.
Menyediakan fasilitas yang
diperlukan
g.
Penyusunannya disesuaikan dengan
program pendidikan di lingkungan di sekolah yang bersangkutan
h.
Memberikan kemungkinan pelayanaan
kepada semua siswa
i.
Memperlihatkan peran yang penting dalam
menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat
j.
Berlangsung sejalan dengan proses
penilaian diri baik mengenai program itu sendiri maupun kemajuann dari siswa
yang dibimbing serta mengenai kemajuan pengetahuan, keterampilan dan sikap para
petugas pelaksanaannya
k.
Program itu menjamin keseimbangan
dan kesinambungan pelayanan bimbingan.
3. Pelaksanaan
Program
Pelaksanaan program dibagi dua bahasan, yaitu :
a.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling
yang berorientasi kepada semua anak.
b.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling
yang berorientasi kepada masalah yang dihadapi anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar